Everyday Flags: menangkap gambar kekerasan setiap hari

 Everyday Flags: menangkap gambar kekerasan setiap hari

Kenneth Campbell

Sejak hadirnya jejaring sosial dan penggunaan platform sebagai sarana untuk mendistribusikan informasi, media mulai beradaptasi setiap hari, dan melalui saluran yang berbeda ini, konten yang sama sekarang memiliki kemungkinan untuk mengambil bentuk yang berbeda yang diterima dan ditafsirkan.Transformasi ini adalah tentang konvergensi media.

Lihat juga: Umur pendek dari tikus panen di Inggris

Ponsel selalu ada di tangan, dengan alat internal yang tak terhitung jumlahnya, kamera menjadi salah satunya, yang memfasilitasi pengambilan gambar. Warga negara biasa bebas mendaftarkan momen dan mempublikasikannya di jejaring sosial. Jika konten yang diambil menarik perhatian, itu akan memasuki aliran distribusi besar di platform, menjadi viral. Jumlah penayangan, kecokelatan, danPenyebaran informasi melalui gambar amatir ini bisa menghasilkan hasil yang positif dan kreatif, tetapi rentan terhadap berbagai konsekuensi.

Foto: Evgeniy Grozev/Pexels

Fotografi adalah cara tercepat untuk mengingat informasi, karena kita menghadapi banyak sekali berita sepanjang hari. Ini bertindak sebagai dokumen, saksi, dan informasi. Penangkapan amatirnya mengubah atmosfer yang dibawa oleh gambar, itu adalah adegan nyata, yang diperoleh oleh korban, penyerang, atau orang ketiga, yang membawa konsep kebenaran seperti dalam kasusfotografi jurnalistik yang dilakukan oleh seorang profesional.

Lihat juga: Lekuk tubuh wanita André Kertesz yang terdistorsi

Gambar-gambar kekerasan bukanlah hal yang baru di dunia. Gambar-gambar perang telah mengilustrasikan sampul majalah dan surat kabar selama bertahun-tahun. Kamera telah menemani momen-momen kebrutalan yang tak terhitung jumlahnya di dunia. Kekerasan merupakan hal yang rutin terjadi di mana pun di dunia, membunuh orang yang tidak bersalah dan mengubah realitas, serta bertindak sebagai alat pertahanan, hukuman, dan pemaksaan. Kelas-kelas sosial dan pendidikan merupakan fakta-fakta yang dibahasApakah orang yang kurang berpendidikan lebih rentan terhadap sikap agresif? Apakah pendidikan di sekolah umum tidak mampu mengajarkan perdamaian kepada anak-anak? Atau apakah gambar-gambar kekerasan di media membangkitkan perilaku permusuhan?

Foto: Lukas Hartmann/Pexels

Kenneth Campbell

Kenneth Campbell adalah seorang fotografer profesional dan calon penulis yang memiliki hasrat seumur hidup untuk mengabadikan keindahan dunia melalui lensanya. Lahir dan dibesarkan di kota kecil yang terkenal dengan lanskapnya yang indah, Kenneth mengembangkan apresiasi yang mendalam terhadap fotografi alam sejak usia dini. Dengan pengalaman lebih dari satu dekade di industri ini, dia telah memperoleh keahlian yang luar biasa dan perhatian yang tajam terhadap detail.Kecintaan Kenneth pada fotografi membuatnya sering bepergian, mencari lingkungan baru dan unik untuk difoto. Dari pemandangan kota yang luas hingga pegunungan terpencil, dia telah membawa kameranya ke setiap sudut dunia, selalu berusaha menangkap esensi dan emosi dari setiap lokasi. Karyanya telah ditampilkan di beberapa majalah bergengsi, pameran seni, dan platform online, membuatnya mendapatkan pengakuan dan penghargaan dalam komunitas fotografi.Selain fotografinya, Kenneth memiliki keinginan yang kuat untuk berbagi pengetahuan dan keahliannya dengan orang lain yang sangat menyukai bentuk seni. Blognya, Tip untuk Fotografi, berfungsi sebagai platform untuk menawarkan saran, trik, dan teknik berharga untuk membantu calon fotografer meningkatkan keterampilan mereka dan mengembangkan gaya unik mereka sendiri. Baik itu komposisi, pencahayaan, atau pasca-pemrosesan, Kenneth berdedikasi untuk memberikan kiat dan wawasan praktis yang dapat meningkatkan fotografi siapa pun.Melalui miliknyaposting blog yang menarik dan informatif, Kenneth bertujuan untuk menginspirasi dan memberdayakan pembacanya untuk mengejar perjalanan fotografi mereka sendiri. Dengan gaya penulisan yang ramah dan mudah didekati, dia mendorong dialog dan interaksi, menciptakan komunitas yang mendukung tempat fotografer dari semua tingkatan dapat belajar dan tumbuh bersama.Ketika dia tidak sedang dalam perjalanan atau menulis, Kenneth dapat ditemukan memimpin lokakarya fotografi dan memberikan ceramah di acara dan konferensi lokal. Dia percaya bahwa mengajar adalah alat yang ampuh untuk pertumbuhan pribadi dan profesional, yang memungkinkan dia untuk terhubung dengan orang lain yang memiliki minat yang sama dan memberi mereka bimbingan yang mereka butuhkan untuk melepaskan kreativitas mereka.Tujuan utama Kenneth adalah terus menjelajahi dunia, dengan kamera di tangan, sambil menginspirasi orang lain untuk melihat keindahan di sekitar mereka dan mengabadikannya melalui lensa mereka sendiri. Apakah Anda seorang pemula yang mencari panduan atau seorang fotografer berpengalaman yang mencari ide-ide baru, blog Kenneth, Tip untuk Fotografi, adalah sumber referensi Anda untuk semua hal tentang fotografi.